Pentingnya Negara Internasional Menjalani Komitmen COP26


Bumi telah menampung hidup umat manusia dari tahun ke tahun. Dalam Pentingnya Negara Internasional Menjalani Komitmen COP26, manusia telah beralih masa dari tradisional menjadi lebih modern. Hal ini lah yang membuat Industrialisasi muncul di dunia Internasional. Berkembangnya jumlah manusia yang membutuhkan peralatan membuat permintaan industri semakin meningkat khususnya bagi negara industri yang kemudian dalam proses memproduksi, industri ini akan membuat pencemaran lingkungan seperti salah satunya adalah polusi udara. Hal ini terjadi secara terus menerus setiap tahunnya lalu mengakibatkan pemanasan global yang membuat suhu iklim kian meningkat. Dampak dari kenaikan suhu tentu saja akan dapat dirasakan bagi semua negara di Bumi.

MENGAPA COP26
Untuk menangani kejadian ini, PBB membentuk forum Conference of the Parties atau COP pada tahun 1994 bertepatan pada perjanjian baru mengenai iklim United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Terdapat 197 Negara yang ikut berpartisipasi dalam forum ini. Tujuan adanya pertemuan COP adalah untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan yang menyangkut dalam permasalahan kerangka kerja PBB mengenai iklim dan juga UNFCCC. Forum ini telah berjalan sekali setahun hingga tahun ini merupakan pertemuan ke 26, maka itu istilah COP26 digunakan. Untuk mencapai tujuannya, COP membutuhkan kerjasama dari negara Internasional untuk merealisasikan komitmen COP 26. 


Mengapa Penting?
COP 26 yang dilaksanakan di Glasgow tahun 2021 ini merupakan hal yang penting. Karena permasalahan lingkungan ini bukanlah permasalahan yang bisa diselesaikan oleh satu negara saja, permasalahan mengenai iklim sudah permasalahan global. Sebelumnya memang sudah ada perjanjian mengenai iklim yang dinamakan Perjanjian Paris atau Paris Agreement pada saat COP tahun 2015 di Paris (Warta Ekonomi, 2021). Namun perjanjian ini belum merupakan hasil akhir dari permasalahan iklim ini. Sehingga masih diperlukannya kerjasama dengan negara Internasional untuk menyelesaikan isu ini. Tujuan COP 26 ini juga lebih ambisius dibanding perjanjian sebelumnya, yaitu upaya untuk menekan peningkatan suhu global dengan derajat maksimal 1,5 derajat celcius.

Gambar 1. Besar Emisi CO2 di Negara Global
Sumber : Our World Data Global Emission, 2020

Dari gambar 1 tersebut kita mengetahui bahwa emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh dunia itu kian meningkat. Salah satu hal yang menyebabkan meningkatnya suhu iklim adalah efek rumah kaca yang dihasilkan dari polusi udara. Jika setiap negara masih belum menganggap permasalahan lingkungan penting dan mengambil tindakan pencegahan total, maka suhu iklim bisa saja akan semakin meningkat dan semakin membuat lebih banyak permasalahan baru.

Kemudian peristiwa curah hujan yang ekstrim, pencairan salju atau es yang cepat, debit sungai yang tinggi dan kekeringan yang meningkat adalah semua peristiwa terkait iklim yang mempengaruhi degradasi tanah. Bencana alam yang mengitari aspek-aspek tersebut seperti banjir, kekeringan, longsor dan bahkan badai bisa saja terjadi (Environmental Economics, 2021). Data tersebut merupakan permasalahan permasalahan lingkungan yang nanti dapat terjadi apabila permasalahan iklim kian memburuk. Dan hal yang mengkhawatirkan adalah tenggelamnya negara-negara yang terjadi akibat pencairan es dari kutub (Humphrey Wangke, 2021) . Saat ini permasalahan hampir tenggelamnya negara sudah dirasakan oleh negara-negara kecil di Pasifik. Namun jika tetap dibiarkan permasalahan itu tentu saja akan dirasakan oleh seluruh umat manusia di masa depan. Maka dengan setiap negara ikut berpartisipasi dalam mematuhi dan menjalankan komitmen COP 26, harapan bahwa permasalahan suhu iklim dapat dikendalikan kembali dan tidak akan merugikan kesejahteraan masyarakat di masa depan pun masih dapat diraih.


Isi COP26 Yang Menjadi Komitmen?
Pada 31 Oktober hingga 21 November pembahasan mengenai COP 26 memiliki fokus pada kebijakan dan strategi untuk menekan peningkatan suhu global maksimal 1,5 derajat celcius. Seperti beberapa didalamnya adalah (1) Dalam sektor kehutanan untuk mengakhiri deforestasi, (2) Sector energy hanya berfokus pada energy terbarukan dan investasi tenaga surya, (3) Menghentikan kegiatan pembangkit listrik tenaga batu bara, (4) dan hal-hal lain yang menyangkut komitmen negara maju untuk membantu menyediakan dana bagi negara untuk adaptasi iklim, komitmen negara untuk mengurangi pemakaian energi fosil dan mengurangi polusi lingkungan (UN Climate Change Conference, 2021). Di dalam data tersebut setiap negara sepakat untuk menjalankan komitmen dan mengurangi segala pemakaian energi fosil atau hal-hal yang dapat menyebabkan polusi.


Penutup dan Kesimpulan 
Jadi COP 26 merupakan pertemuan yang dilaksanakan di Glasgow tahun 2021 dengan tujuan lebih ambisius dibanding perjanjian sebelumnya, yaitu upaya untuk menekan peningkatan suhu global dengan derajat maksimal 1,5 derajat celcius. COP 26 dapat dibilang penting bagi pelaksanaan dan pencegahan untuk kembali mengendalikan suhu iklim global. Karena apabila suhu iklim semakin meningkat secara drastis, maka kesejahteraan manusia di masa depan akan terganggu karena permasalahan lingkungan yang kian meningkat.

Maka itu COP 26 ini penting untuk segera dilaksanakan oleh Internasional karena dampak dari permasalahan lingkungan khususnya suhu iklim akan dirasakan oleh semua negara dan umat manusia di masa depan. Sehingga untuk mencapai cita-cita dari tujuan COP 26 maka memerlukan partisipasi negara Internasional.

Daftar Pustaka
Warta Ekonomi. (2021). Mengenal Conference of the Parties atau COP26, Mengapa Begitu Penting?. [Online] Diakses pada 20 Desember 2021. Diakses di https://wartaekonomi.co.id/read371254/mengenal-conference-of-the-parties-atau-cop26-mengapa-begitu-penting?page=all

Our World Data Global Emission. (2020). Global Emmision Have Not Yet Peaked. [Online] Diakses pada 20 Desember 2021. Diakses di https://ourworldindata.org/co2-and-other-greenhouse-gas-emissions#global-emissions-have-not-yet-peaked

Environmental Economics. (2021). International Environmental Data Sources – General. [Online] Diakses pada 20 Desember 2021. Diakses di  https://libguides.princeton.edu/envirecon/InternationalData

Wangke, Humprey. 2021. KERJA SAMA INTERNASIONAL MENGATASI PERUBAHAN IKLIM. [Online] Diakses pada 20 Desember 2021. Diakses di  https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XIII-15-I-P3DI-Agustus-2021-170.pdf

UKCOP. (2021). UN Climate Change Conference. 2021. [Online] Diakses pada 20 Desember 2021. Diakses https://ukcop26.org/wp-content/uploads/2021/11/COP26-Presidency-Outcomes-The-Climate-Pact.pdf

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai